Dua Belas, Dua Belas, Enam Belas

Tauladani. Rasulullah SAW. Dua Belas, Dua Belas, Enam Belas. evadollzz.com

Ternyata,
Sejuknya tiupan udara dari mulutnya tak membuatku beku,
Kemarin sore Aku dikejutkan oleh peristiwa yang tidak mengejutkan,
Dengan segenap "dendam" terpendam Aku berteriak,
Keras sekeras-kerasnya bersamaan sejuta kata tak tertata.

Akhirnya semua keluar lepas tercurah,
Rasa semakin lega, kudapati sesuatu yang tak terduga,
Ada harapan di balik pendam yang terhujam,
Dambaanku, buatku terdiam.

Namun, tersisa sedikit aneh penuh sangka,
Tak seorang pun datang bertanya,
Ada Apa? Kenapa? Mengapa?

Hey, Kemana Mereka?
Bukankah sebelum ini mereka yang paling rajin menyapaku?
Tidakkah mereka emosi pada pekikan patah terputus asaku?
Apa Aku terlalu kurang gaul, sehingga tak punya tetangga dan sahabat?

Atau jangan-jangan,...... Mereka tengah berserapah: "Ah t"lek lah! Kau! Suruh pergi! syuh syuh hush hush!"........

Tawaku menggema di garis hampa,
Sakitnya jiwaku tak mampu lagi menahannya,
Larva lahar api panas yang tak berbara ini menyembur,
Terus mengaliri tanah gersang itu, dengan amat liar, tak tentu arah.

Oh, tunggu,
Jangan singgahi aliran dangkal itu,
Aku takut lumpurnya hidup lalu menghisapku,
Tolong, lewatlah jalur ini,
Teruslah merayap, sampai tergapai tempat yang dituju,
Ya tepat, sungai yang lebih dalam, tentu sangat tenang, isinya pun banyak.

Aku, ini yang ku ingini,
Kau, mau apa?
Bukan tantang, hanya tanya.

Kau boleh terus tertawa mengatai Aku gila,
Kau boleh terus mengutuki Aku pembual,
Kau boleh terus puas melihat Aku tersungkur,
Kau boleh terus tutup mata kala Aku bangkit dari sang "mati",
Namun, jangan pernah tuduh Aku sebagai pemberontak,
Tiada hasratku mencipta aturan yang buatmu termuak,
Aku cuma mengorak untuk mendobrak ranjau tak berotak.

Kau tahu....
Ada luka di mata para penghuni bumi bersama,
Sebagian bilang itu akibat trauma,
Sebagian lagi bilang itu akibat karma,
Sebagian yang lain bilang itu panorama,
Sebagian lainnya bilang itu hanya drama,
Adakah yang dapat menjelaskan apa itu punya nama?

Sepertinya tidak perlu Kau jawab,
Hari ini, hari spesial,
Mari syukuri dan tauladani,
Beliau-lah aura sejati,
Pembawa yang True dan Real Damai.
(Amin YRA.)

Aku berteman dengan siapa saja,
Tak melihat kulit rupa maupun negara,
Kalau ingin kita berbaik dan bersama,
Mari wujudkan dengan cinta,
Antar sesama manusia,
Semua sama punya hak dan maknanya,
Yuk saling tegur tanpa bias tuding curiga,
Bersatulah Aku, Kau, Kamu, Kami, Dia, Mereka, dan Kita.

Ev@


Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
Admin's : Thanks to my family, best friends and readers for always supporting me .. ^.^

Tentang | Kontak | Pelaporan