Eyes Menatap Kosong

Eyes Menatap Kosong. Siapa tu yang lihat-lihat! Ngintip-ngintip? Hobi yaa???? :p
(Caption: Apa lihat-lihat!! Heh?!)

Jreng genjreng eng ing eeennnggg.. "private eyes" .. mata siapa tuuuu? .. Entah, mungkin mata-mata? Soalnya, ada dua mata, maka jadilah mata mata, kan?

^_^

Nah, itu dia Dears, sesuai dengan judul..

Eyes di Internet .. Satu orang, punya banyak mata, bukan mata dalam artian yang sebenarnya, tetapi 'tools' dan semacamnya yang berfungsi sebagai "mata". Ada yang positif, ada yang negatif, ada juga yang sangat jahat ..

Yang devil evil;
Akan kemaruk. Sambungan diintip, aktivitas diintip, akun juga diintip, mereka tukang ngintip soalnya. Apapun yang diketik dan di-copy, mereka tahu. Key-nya pakai logger kayaknya, tapi disuntik lewat mana yaaa? Hmmm.. (Awas! nanti kalian bintilan, bintitan, timbilan, bisulan, baru tahu rasa. Wa ah ah.)

Udah..

Tak usah dibahas lagi, sudah sering saya tulis soalnya, nanti pembaca pada bosan pula.

(padahal topik di bawah juga udah rada basi siihhh.hi.hi)

^^

--

Apakah anda menilai bahwa pembuka dan beberapa postingan 'pedas' saya termasuk kasar? provokatif? sadis?

Jika anda katakan iya dan mempermasalahkan saya, maaf saya akan jawab:
"Tolong periksa dan bersihkan dulu polusi yang ada di tempat lain. Termasuk di kolom-kolom komentar. Entah itu dari status medsos, di situs tertentu, maupun di blog pribadi/keroyokan lain. Terang dan jelas bahwa kebanyakan yang di sana lebih puuaaannnaass. Pelanggaran dan hilang etik, justru tempat itu yang paling sering melakukannya. Kenapa tidak diproses!?"

Alamak, keceplosan....... Takut dibilang fakta palsu.... Seyem.

Posting & hapus, hobi baru saya di dunia maya :D

  • Anda bilang: "Lho lho looohhh, Berani karena benar, Takut karena salah. Kalau benar, kenapa mesti takut?"
  • Saya bilang: "Beda konteks Bro/Sis. Point ini lain lagi ceritanya. Ho'oh."

    • Anda bilang: "Selalu cemas dan lebay mikirin privasi, pasti memang ada yang kamu tutup-tutupi kan?"
    • Saya bilang: "Lhaaa, ya iya lah, semua juga gitu keles, mosok harus diumbar semua, justru aneh itu mah. Yang penting kan kita ingin agar privasi terdalam tetap terjaga bukan karena kita ada hub dengan 'radikal ekstrem' atau apalah. Wong lurus-lurus aja. Orang biasa kok."

      • Anda bilang: "halah.. gayamu.. lagak banget! No more privacy di internet, tauk!"
      • Saya bilang: "owww........ gitu ya..... whatsoever. Saya nggak ngerti. Jadi saya iyakan saja laaahh..."

      Mendingan cukup, mingkem wae ahhhhhhhh.

      ^^

      --

      Hmmmmm;

      Kadang:

      Hari gini aktif di medsos secara terbuka kadang malah bikin kita jadi "edan" .... Itu agak meresahkan.

      Bila dulu, banyak bersosialisasi dan membaca bisa memberi banyak manfaat. Namun semenjak mediumnya semakin bergeser hampir full, maka yang terjadi justru sebaliknya.

      Bukan ingin menyalahkan atau tak bisa menerima perkembangan, hanya saja segalanya sudah terlalu jebol, menganga, seolah tak ada lagi pembatasnya, nyaris blong. Alhasil, banyak hal yang berubah menjadi tak berwujud. 

      Ya, awalnya kita baik-baik saja, tapi setelah kita sering terlihat atau tersuguhi yang agak miring, maka tak heran jika kita jadi linglung dan kacau.

      Semoga hal-hal keren akan kembali lagi dan bahkan lebih baik dari sebelumnya. Sesungguhnya kita sayang dan butuh bidang ini. kan?

      ..

      Kadang:

      Wah, jumlah teman dan pengikut berkurang nih, padahal kita tidak pernah latah ikutan posting topik panas. Kenapa?

      Oh ternyata banyak pengguna yang "delete accounts" untuk berhenti atau untuk bikin akun yang baru. 

      Rombak strategi pertemanan. Saking tertekannya, tak sanggup lagi mentolerir para perusuh.

      ..

      Kadang:

      Oops, ter-click > Unfriend/Unfollow/Unsubscribe.
      Maaf........ tak sengaja.
      Uhuk uhuk

      ..

      Kadang:

      Cuti lagi aaaaahhhhhhhhhh..

      ^^

      --

      Eh tunggu, ada yang bilang "penyebab orang-orang tidak menyukai kita pasti karena kita sendiri yang memang tak pantas di sukai."

      Benarkah?

      1. Bila di lihat dari sisi sosial:

      Mungkin jawabannya Ya tergantung attitude kita bagaimana.

      Sikap ngawur dan tidak profesional, sembarangan tuding, merasa paling paling paling, pastilah tak akan disukai oleh sekitaran, rekan seprofesi atau para penikmat karya.

      2. Bila dilihat dari sisi ajaran Tuhan:

      Jawabannya pasti NO.

      Tak ada hamba Tuhan yang terlahir buruk, tak ada hamba Tuhan yang pantas di cerca, tak ada hamba Tuhan yang patut di benci dengan kesumat.

      Pasti ada kelebihan baik pada tiap diri seseorang, sebab manusia ialah mahkluk ciptaanNya yang paling sempurna.


      Bagaimana? Bagus mana? Pilih?

      Saya pilih 'bermisteri' ria saja aaahhhhh. (jaka sembung)

      --

      Jadilah mata yang berisi dan bermanfaat.
      Offline & Online.
      Bisa nggak yaaa?

      Ayo kita bisa.
      Yok yok yok, marriii.
      The lovely things tetap prioritas.

      (Saya yakin kening pembaca berkerut kerut dan berkedut keduten, saking nggak ngertinya sama postingan ini. ~~~~Maafkan Saya ~~~~)


      Thanks For Stopin' By My Blog
      Admin's : Thanks to my family, best friends and readers for always supporting me .. ^.^

      Tentang | Kontak | Pelaporan