Hello Dears, kali ini hanya tulisan numpang lewat dan agak bernostalgia waktu kecil saja.
Bagi yang tidak sengaja masuk ke halaman ini dan sedang buru-buru, silahkan bookmark saja dulu, jadi anda bisa kembali lagi kesini lain waktu. (#TetepMaksa, uhuy). Tapi bagi anda yang sedang santai, yuk baca, kali ini tidak akan panjang, semenit dua menit selesai kok ^_^
Sebelum kita masuk ke bagian utama seperti judul dan gambar, mari kita agak bertele-tele dengan membicarakan selingan dulu. Apa itu?..
Oke, bicara mengenai hobi membaca dan membeli buku, saya jadi teringat lagi satu cerita di waktu kecil.
(Sebenarnya nggak kecil-kecil amat sih, tapi bila saya masa itu dibandingkan dengan saya di masa kini ya jauh sekali lah perbedaannya :D).
Pulang sekolah mampir ke perpustakaan umum dekat rumah. Baca buku-buku ringan, dongeng-dongengan, termasuk komik. Salah satunya Doraemon. [karena keasikan, jadi pulang sore, sampai rumah di omelin sama Emak tersayang, uhuhuhu].
Saya pernah terbaca sesuatu yang menarik sekaligus lucu. Awalnya saya tersenyum, lama-lama jadi tertawa geli. Pokoknya tulisan dan percakapan disitu "cute". Inti dari diskusinya > Ayo Pamer Tumpukan Buku Agar Terkesan Jenius.. :D
Yah kebetulan saya sudah beberapa kali memposting ulasan buku atau bahasa, saya juga menyertakan foto koleksi buku saya sebagai penunjang/pelengkap bahasan.
Nah itu dia, gara-gara membaca diskusi itu, saya jadi terpikir: Mungkin saja ada pembaca yang menganggap saya hanya pamer Bukunya doang, tapi tidak pernah benar-benar membacanya.
Apalagi di postingan Karyanya Para Blogger, memang ada beberapa buku/novel yang belum saya baca, soalnya masih sibuk baca yang lain.
Weleh, jadi kepedasan sendiri.. hihi :D .. Tapi saya tidak sekadar pamer lah dears...... Saya juga tak mau dianggap sebagai ahli, master, atau jenius.. Berat banget lho itu.. ho'oh. Simak: Tanya Jawab: Ahli or Ah-Lie?
Nah itu dia, gara-gara membaca diskusi itu, saya jadi terpikir: Mungkin saja ada pembaca yang menganggap saya hanya pamer Bukunya doang, tapi tidak pernah benar-benar membacanya.
Apalagi di postingan Karyanya Para Blogger, memang ada beberapa buku/novel yang belum saya baca, soalnya masih sibuk baca yang lain.
Weleh, jadi kepedasan sendiri.. hihi :D .. Tapi saya tidak sekadar pamer lah dears...... Saya juga tak mau dianggap sebagai ahli, master, atau jenius.. Berat banget lho itu.. ho'oh. Simak: Tanya Jawab: Ahli or Ah-Lie?
Anda bagaimana? Suka begitu tidak? Posting foto koleksi/barang milik anda (atau barang pinjaman) ke Media Sosial hanya untuk eksis? Atau ingin terkesan "something"? Atau tujuan lain? dll?
Kalau iya, lebih baik jangan keseringan begitu deh.. (Sesekali sih no problemo).
Toh kalau dasarnya kita sudah keren, tak perlu "maksain diri" pun tetap akan jadi idola dan banyak teman kok.. << Yang ini #SayaJugaPengen .. :D
Be Your Best "Rockin" Self saja ya.
Toh kalau dasarnya kita sudah keren, tak perlu "maksain diri" pun tetap akan jadi idola dan banyak teman kok.. << Yang ini #SayaJugaPengen .. :D
Be Your Best "Rockin" Self saja ya.
Masuk ke Topik Utama.
Oke, bicara mengenai hobi membaca dan membeli buku, saya jadi teringat lagi satu cerita di waktu kecil.
(Sebenarnya nggak kecil-kecil amat sih, tapi bila saya masa itu dibandingkan dengan saya di masa kini ya jauh sekali lah perbedaannya :D).
Pulang sekolah mampir ke perpustakaan umum dekat rumah. Baca buku-buku ringan, dongeng-dongengan, termasuk komik. Salah satunya Doraemon. [karena keasikan, jadi pulang sore, sampai rumah di omelin sama Emak tersayang, uhuhuhu].
Ada satu kisah doraemon dimana Suneo dan Nobita jadi panik ketika Ibu mereka sepakat untuk membuang semua komik agar mereka lebih berkonsentrasi belajar dan bikin PR.
Di saat-saat itulah Suneo nangis sambil teriak: "Padahal cita-citaku di masa depan adalah membuat perpustakaan komik". (Dialog baru ^^).
See that? Suneo ingin punya perpustakaan komik sendiri? Sementara yang saya tahu, perpustakaan hanyalah milik sekolah atau pemerintah daerah saja. Mana mungkin orang biasa bisa punya perpustakaan, mahal kan? (Saya terlalu lugu waktu itu :D).
Tetapi lama-kelamaan, saya mulai membaca jenis buku lainnya. Seperti biografi, novel, atau majalah. Ternyata kebanyakan orang (tokoh-tokoh) sukses di dunia juga tak lepas dari tumpukan buku-buku dan aktivitas membaca tentunya.
Lebih kerennya lagi, mereka punya satu "Ruangan Khusus untuk Para Buku", hehe, semacam perpustakaan mini gitu di rumahnya. (apa istilah yang pas? Saya lupa, uhuk).
Pokoknya WOW, super mantap kan tuh. Makanya sampai hari ini saya tetap semangat melahap buku-buku yang menurut saya bagus, bermanfaat, dan menghibur.
Selain penambah ilmu, buku bisa juga berfungsi sebagai pengantar tidur (maklumlah, masih ehem :D), atau, apabila sewaktu-waktu kita butuh info itu lagi, tinggal buka lemari buku lagi, ambil, lalu baca lagi dan lagi.
Jangan cemas kalau anda masih belum ada waktu untuk membaca buku yang sudah dibeli. Simpan dulu tak apa kan? Lagipula membaca buku/novel/komik saat sedang relax asik juga kok.
Hal lainnya ya sudah pasti: "Saya Juga Ingin Punya Perpustakaan" sendiri di rumah. (Dan kalau memungkinkan, sekalian membangun perpustakaan untuk umum juga). Pasti akan terus berguna sampai ke anak cucu, Amin. ^.^
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Pernah juga beberapa saudara dan teman saya complain; "Boros ah, buang-buang duit".. Aduh, sakitnya tuh disini ..
Saya bukannya "terlalu" kalap shopping ini itu tanpa aturan lho ya. Saya punya budget tersendiri untuk hal satu ini, (alakadar-nya, tapi lama-lama kan jadi bukit).
Dulu waktu masih sekolah hanya bisa mengharap orang tua, segan dong kalau harus banyak minta. (Jadi sering nahan diri dan keinginan gitu, hehe). Setelah punya penghasilan sendiri, kita lebih bebas mengelola dan mengatur kebutuhan diri sendiri.
Yang penting, kebutuhan pokok dan juga tagihan-tagihan utama (Listrik, air, internet, telepon, dst) jangan sampai terabaikan gara-gara hobi.
*Belajar banyak hal sana-sini ~> Ambil hikmahnya ~> Ya, Pengalaman adalah guru yang terbaik*
Oke Dears, sudah dulu ya.. Eh? Agak kepanjangan lagi ya? Maaf yaaaaa, #Peace ^_^
Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
Book,
Doraemon,
Sekadar-Kebebasan-Ekspresi-Awam